Perilaku seksual berisiko

Perilaku seksual berisiko adalah kegiatan seksual yang akan meningkatkan peluang seseorang yang melakukannya terkena atau menularkan penyakit menular seksual (PMS)[1] atau menyebabkan kehamilan. Perilaku seksual berisiko dapat berarti dua hal yaitu perilaku itu sendiri atau deskripsi perilaku dari pasangan. Perilaku tersebut dapat berupa hubungan seks melalui vagina, oral, atau anal. Pasangan yang dilibatkan dapat merupakan pasangan noneksklusif, positif HIV, atau pengguna narkoba suntikan.[2] Penggunaan narkoba itu sendiri juga memiliki kaitan dengan perilaku seksual berisiko.[3] Masa remaja merupakan masa awal seseorang yang dapat memunculkan dorongan seksual karena disebabkan adanya pematangan pada organ reproduksi. Munculnya perilaku seksual merupakan salah satu bentuk respon dari pematangan organ reproduksi sehingga perlu menghindari adanya perilaku berisiko dan menciptakan perilaku seksual sehat.[4]

  1. ^ Dimbuene, Zacharie Tsala; Emina, Jacques B.O.; Sankoh, Osman (2014). "UNAIDS 'multiple sexual partners' core indicator: promoting sexual networks to reduce potential biases". Global Health Action. 7 (1): 23103. doi:10.3402/gha.v7.23103. ISSN 1654-9716. PMC 3955766alt=Dapat diakses gratis. PMID 24647127. 
  2. ^ Hall, Peter A.; Holmqvist, Maxine; Sherry, Simon B. (2004). "Risky Adolescent Sexual Behavior: A Psychological Perspective for Primary Care Clinicians". Topics in Advanced Practice Nursing eJournal. 
  3. ^ Frayer, Cheryl D; Hirsch, Rosemarie; et al. (2007). "Advance Data From Vital and Health Statistics, Drug Use and Sexual Behaviors Reported by Adults in the United States, 1999 – 2002" (PDF). Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Health Statistics. Diakses tanggal 2017-04-21. 
  4. ^ Pertiwi, Wara (2021). Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Luar Sekolah. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. hlm. 166. ISBN 978-623-301-300-0. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search